Minggu, 16 Desember 2012

Perang Suci


Ketika jihad hanya selalu bermakna '' qital '' atau '' to kill ''(membunuh).Maka agama tidak lagi bermakna sebuah penyerahan diri.Sebuah perjalanan menuju kebenaran dalam sikap '' taslim ''(ketundukan).

Atau ketika kita tidak lagi menemukan makna lain dalam memandang perjuangan selain sebagai '' holy war ''(perang suci).Maka agama tidak lagi sebagai sebuah keserasian, antara diri dengan alam yang terbungkus keyakinan, seperti kata Mc Taggart, dalam definisi makna agama.

Ketika itu juga kita terjebak ke dalam '' fundamentalisme literal'' atau '' fundamentalisme tekstual ''.Dan ketika itu pula tujuan beragama tidak lagi menjadi '' hanif ''(mendekat), padahal beragama seharusnya adalah kondisi jiwa yang '' natural'' dan kebutuhan manusia yang esensial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar