Jumat, 14 Desember 2012

KAIFAL HAL YA.. MESIR

                                                   (Foto: eramuslim)

Irhal Mubarak...., yashut Hosni Mubarak....., turunkan Mubarak..., kurang lebih demikian makna kata-kata yang terpasang pada spanduk para demonstran.Seruan itu ditujukan kepada pemerintah incumbent.Boleh jadi awal tahun 2011 ini adalah hari pelengseran (yaum al-masah/the day of slide down) bagi pemerintahan Hosni Mubarak.

Demonstrasi di Mesir yang sudah berlangsung lebih dari sepekan ini menjadi perbincangan banyak forum dunia dan Indonesia khususnya.Secara psikologis bangsa kita mempunyai kedekatan dengan bangsa Mesir.Pertama, karena sama-sama mayoritas berpenduduk Muslim. Kedua, karena banyak WNI yang tinggal di sana baik untuk studi maupun urusan pekerjaan.Setiap hari media cetak dan elektronik di Indonesia memperbincangkan peristiwa ini.Salah satunya TV One.Para ahli dan pengamat Timur Tengah yang selama ini menghilang, kini muncul kembali.Di antaranya adalah Riza Shihbudi, Ulil Abshar Abdalla dan Salim Said.Dalam wawancaranya di TV One, Riza Shihbudi, memandang demonstrasi di Mesir merupakan peristiwa dilematis.Karena tidak dipersiapkan pemimpin baru oleh rakyat, pasca Mubarak nanti.

Kita mengenal ISMES ( The Indonesian Society for Middle East Studies), organisasi yang mengkaji persoalan-persoalan di Timur Tengah.Tapi sekarang gaungnya jarang kita dengar lagi.Peristiwa revolusi di Iran tahun 1979 disusul perang Irak-Iran, perang Teluk yang melibatkan Irak dan Kuwait, dan akhirnya konflik Gaza, antara Israel-Palestina, menjadi perhatian organisasi ISMES.

Beberapa pengamat yang membahas demonstrasi di Mesir antara lain adalah Salim Said.Menurut doktor yang juga ahli militer tersebut, demonstrasi di Mesir kali ini merupakan peristiwa yang langka.Di Timur Tengah; belum pernah terjadi massa menggulingkan presiden yang diktator tanpa dipimpin oleh calon diktaror juga.Dengan kata lain, sejarah Timur Tengah mencatat, diktator selalu digulingkan oleh tokoh yang nantinya menjadi pengganti.Tetapi ternyata dia juga kembali menjadi diktator baru.Apa yang kita saksikan di Tunisia dan Mesir kali ini sebagai pemandangan berbeda.

Sedangkan Ulil Abshar Abdalla, mencoba menghubungkan peristiwa Mesir dengan teori Huntington tentang '' Gelombang Demokrasi Keempat ''.Sebentar lagi dunia global akan melihat dua negara besar dapat menjalankan demokrasi dengan baik, yakni, Indonesia dan Mesir.Fakta ini sekaligus menjawab keraguan banyak pihak mengenai keserasian antara Islam dan demokrasi.Selama ini Islam sering dikatakan tidak dapat menjalankan demokrasi.

Sementara di Teheran, Iran.Dalam khotbah Jumatnya, Ayatullah Ali Khamenei mengatakan, '' selama 30 tahun negara Mesir dipegang oleh orang yang tidak mencari kebebasan dan merupakan musuh orang yang mencari kebebasan.Hosni Mubarak merupakan teman, sahabat dan pelayan Zionis.Mubarak melayani Amerika Serikat agar dapat mengeruk kekayaan dari Mesir ''.Peristiwa di Tunisia dan Mesir, kata pemimpin spiritual Iran tersebut, merupakan tanda kesadaran Islam di Timur Tengah.Bangkitnya kesadaran ini akan merugikan Amerika Serikat dan Israel (Vivanews, 5 Februari 2011).

Berkaitan dengan hal tersebut, Joseph S Nye menjelaskan, peristiwa di Timur Tengah dipengaruni oleh arus informasi yang tidak dapat dibendung.Dalam bukunya, '' The Future of Power '', mantan wakil menteri pertahanan Amerika Serikat ini mengatakan, demonstrasi di Tunisi yang dipublikasikan melalui twitter dan televisi Al Jazeera telah mempengaruhi rakyat di Mesir.Dalam teorinya, politik global tidak lagi menyangkut pemerintah belaka, namun juga dunia informasi.Era informasi memandang begitu pentingnya peranan informasi, yang juga dikenal dengan '' Revolusi Industri Ketiga ''.Di mana informasi seakan telah meruntuhkan tembok penghalang antara pemerintah (Government) dan bukan pemerintah (Non Government).Organisasi swasta seperti perusahaan, LSM dan teroris mempunyai andil dalam percaturan politik global.Monopoli birokrasi tradisional akan melemah karena perkembangan teknologi informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar