Minggu, 30 Desember 2012

Penyembelihan Pengantin Bekakak, Wisata Budaya Yogyakarta.


                                             Pengantin Bekakak disembelih (Foto:Wendy S)


Meski siang itu Yogyakarta diguyur hujan, namun masyarakat tetap antusias untuk menyaksikan arak-arakan Pengantin Bekakak.Mulai sekitar pukul 13.00 WIB, sudah terlihat ribuan orang berdiri di pinggir jalan menantikan kirab yang akan diberangkatkan sekitar pukul 15.00 WIB.Acara ini berlangsung di Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman pada hari Jumat, 28 Desember 2012.

Di kenal dengan nama ritual Saparan Bekakak, acara ini dilakukan setiap tahun pada bulan Sapar sesuai penanggalan kalender Jawa.Bekakak merupakan sepasang patung pengantin yang terbuat dari ketan putih dan di dalamnya ada gula merah, diibaratkan sebagai darah.Bekakak diarak dengan diiringi Ogoh-Ogoh, Gendruwo dan Wewe Gombel beserta para Prajurit Bregodo.Dimulai dari lapangan Ambarketawang menuju Gunung Gamping, menempuh jarak sekitar enam kilometer.Rute yang ditempuh melalui Jalan Wates menuju Ring Road Barat selanjutnya berakhir di Gunung Gamping.


                                                               (Foto:Wendy S)

Pengantin Bekakak terdiri dari dua pasang yang disembelih di dua lokasi yang berbeda.Pasangan pertama disembelih di Gamping Kidul oleh Kepala Dukuh.Sementara pasangan pengantin kedua disembelih di Petilasan Gunung Gamping di Tlogo oleh Camat Gamping dan Kepala Desa Ambarketawang.Penyembelihan dimulai dari pengantin laki-laki yang dilanjutkan dengan pengantin perempuan.Setelah ritual penyembelihan selesai, patung dari ketan putih tersebut menjadi rebutan para penonton beserta sesaji yang berupa makanan hasil pertanian.


Saparan Bekakak kali ini semakin ramai oleh pengunjung karena bertepatan dengan waktu liburan.Selain penduduk lokal, para wisatawan dari luar daerah yang kebetulan mengunjungi Yogyakarta juga ikut menyaksikan.Karena diguyur hujan mereka menyaksikan dengan cara masing-masing.Ada yang membawa payung, ada juga yang melihat dari dalam kendaraan atau bahkan ikut kehujanan.

                                                                   (Foto:wendy S)

Pelaksanaan ritual ini terbagi dalam beberapa tahap.Diawali dari midodareni Pengantin Bekakak, dilanjutkan dengan kirab dan yang terakhir adalah penyembelihan pengantin.Pembuatan patung pengantin bekakak dilakukan dua hari sebelum kirab dilaksanakan.Proses pembuatan patung dikerjakan oleh kaum wanita yang menyiapkan bahan, sedangkan kaum pria yang membuat patung tersebut. Pada malam midodareni masyarakat tirakatan dengan menggelar wayang kulit.Keesokan harinya, pada 28 Desember 2012 mulai pukul 10.00 - 11.30 WIB pasangan Pengantin Bekakak dan berbagai gunungan dapat dilihat oleh masyarakat umum di Balai Desa Ambarketawang.Mulai pukul 13.00 - 14.00 WIB dilantunkan gending uyon-uyon atau karawitan.

Ritual tersebut dilaksanakan didasari oleh legenda masa lalu yang masih diyakini oleh masyarakat setempat.Pengantin Bekakak dimaksudkan sebagai tipu muslihat untuk mengelabui setan penunggu Gunung Gamping, supaya tidak menganggu warga.Ritual penyembelihan patung pengantin bekakak dilaksanakan dari jaman nenek moyang hingga saat ini.

Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman, Untoro Budiharjo mengatakan upacara adat Saparan Bekakak merupakan event besar yang telah masuk dalam kalender event Kabupaten Sleman maupun DIY.Bahkan gaungnya sudah menasional, sehingga kehadirannya sangat dinanti-nantikan warga Yogyakart maupun oleh wisatawan luar daerah serta mancanegara yang sedang berlibur.

Dalam Saparan Bekakak kali ini, pihak panitia mengharapkan para pengunjung dan wisatawan agar tertib khususnya ketika kirab berlangsung sehingga tidak menggangu pelaksanaan. Mengingat pelaksanaannya menggunakan jalur transportasi umum, yaitu sebagian ruas Jalan Wates dan Ring Road Barat, maka sudah barang tentu pelaksanaan upacara adat ini sedikit banyak mengganggu pengguna jalan.

Lokasi acara tidak sulit untuk dijangkau.Para pengunjung atau wisatawan tidak dikenakan tarip sama sekali.Untuk menuju lokasi kita dapat menggunakan kendaraan sendiri atau angkutan umum, yakni bus kota Jalur 15 atau jalur 9 turun di Ringroad Barat,Gamping.Bisa juga dengan angkutan umum jurusan Wates-Yogyakarta dan turun sampai di lokasi.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar