Senin, 31 Desember 2012

Ah....!Tahun Baru, 2013

                                                   (Foto:hizbut-tahrir.or.id)

Hari ini, tanggal 31 Desember 2012, yang artinya hari terakhir kita merasakan ke dalam ruang dan waktu di tahun itu.Malam nanti adalah malam pergantian tahun yang akan dirayakan oleh sebagian umat di dunia.Kenapa sebagian?Karena saya yakin ada juga yang tidak memikirkan tentang tahun baru apalagi merayakannya.

Seperti saya misalnya, juga tidak tertarik untuk merayakan.Masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika di luar sana, banyak orang yang hiruk-pikuk, lalu-lalang entah ke mana, saya hanya diam.Sama, seperti malam-malam pergantian tahun yang lalu, di saat orang-orang membunyikan terompet, menyalakan kembang api, memacetkan jalanan, saya hanya sendiri di rumah.Tetapi kali ini agak berbeda dengan yang sebelumnya.Kalau biasanya saya hanya berteman buku-buku sama televisi butut, kali ini ada laptop beserta modem.Jadi, saya bisa ke mana saja bersama keduanya, saya akan mengembara ke manapun, kapanpun dan menemukan apapun dengan alat tersebut.

Kemarin sore, Ali Kosim, manager Istana Rotan, yang ketika masuk koran namanya diganti menjadi Adi Wijaya, meminta ijin untuk tutup sore." Besok saya tutup jam tujuh ya mas, mau jalan-jalan," pinta Kosim.Tanpa berpikir panjang saya mengiyakan karena tahu bahwa Kosim juga ingin merayakan malam pergantian tahun kali ini.Saya juga menyadari kalau dia juga perlu refreshing karena selama ini ia tidak pernah libur kecuali pulang ke Cirebon sekaligus belanja barang.

Sedangkan Yanto, direktur angkringan, yang teh pocinya sangat manis dan kental, memberikan tawaran untuk begadang di malam tahun baru.Bahkan, CEO muda dari Gunungkidul tersebut memikat saya dengan jagung bakar yang akan dibelikan di pasar, buat dibakar dimalam hari nanti." Besok kita tirakatan bos.Saya akan belanja jagung di pasar buat dibakar.Kalau pakai mentega rasanya maknyus," terang Yanto, tadi malam.

Begitupun Gatot Subroto, anak muda lulusan pariwisata UNY sekaligus sarjana ekonomi ini menelpon, mengajak hunting foto di malam tahun baru.Gatot memang lumayan ahli soal fotografi, ia pernah mengambil gambar helycamp milik Metro TV di Magelang dengan angel dan pencahayaan yang bagus.Meskipun hanya menggunakan telepon seluler." Nanti malam kita motret kembang api bro, " ajak Gatot, di telepon.

Mereka dan banyak orang sangat berharap untuk bisa menghabiskan malam tahun 2012- yang ternyata tidak jadi kiamat- dengan bersenang-senang.Entah karena latah mengikuti kebiasaan masyarakat pada umumnya atau memang malam ini pantas untuk dirayakan.Di pinggir jalan, sejak seminggu yang lalu berjajar orang berjualan terompet.Mereka berasal dari wonogiri yang terkenal penghasil kerajinan terompet kertas maupun lampion.

Ahmed Barkati, seorang anak yang masih sangat muda keturunan Tegal tetapi namanya berasal dari Iran, tidak ketinggalan membeli terompet bersama teman-temannya.Ternyata Ahmed juga mengerti cara merayakan malam tahun baru.

Tadi pagi, sebelum saya berangkat mengirim barang ke Raminten Kota Baru, saya membaca koran tentang pergantian tahun nanti malam.Saya agak lupa koran apa, tetapi di sana ditulis bahwa menurut ramalan BMKG cuaca di Jogja akan cerah.Sehingga masyarakat Jogja tidak perlu kuatir dengan datangnya hujan di malam tahun baru.Ternyata ramalan tersebut salah.Pada siang hari cuaca memang cerah namun sore harinya mendung menyelimuti bumi Mataram.Benar saja, menjelang waktu maghrib tiba, hujan turun disertai petir yang menyambar.Namanya juga ramalan apalagi kutipan yang dikutip, maka jangan salahkan bila sering meleset.

Ternyata kesendirian saya tidak lagi sendiri.Saya kira banyak juga yang membatalkan jadwal mereka akan perayaan tahun baru akibat hujan yang sampai saat ini tidak juga reda.

Dan saya masih juga menikmati kesendirian ini karena memang tidak punya rencana ke mana-mana.Saya lebih tertarik untuk membuka laptop, membaca cerpen menarik dari para cerpenis.Lumayan banyak cerpen yang saya habiskan kali ini, kebanyakan dari para penulis jaman dulu, seperti Kunto Wijoyo, Ahmad Tohari, Dawam Raharjo maupun Emha Ainun Najib.Bagi saya, mengahiskan berlembar-lembar cerpen lebih asik dan menarik daripada ke sana ke mari yang ujung-ujungya lelah dan tertidur juga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar